Jumat, 17 Juni 2011

Karena pojok wifi gratis...

Dinginya sore, serasa membuat hangatnya minyak kayu putih tak terasa
Para tukang lapak menggelar dagangannya di jalan
Peminat makanan pun banyak berdatangan,
dengan segepok uang di dompet, siap mengenyangkan perut para pelahap
Tapi aku lebih tertarik dengan wifi gratis di pojok sana
Bersama benda kotak yang selalu menemani
Setiap halaman web kutelusuri untuk mencari sesuatu yang menarik
Kadang kala, loading error lebih sering menemaniku
Tak terasa begitu cepatnya langit berubah
Lampu jalanan terang dengan sendirinya
Suara adzan mengema dimana-mana
Jalanan pun berubah layaknya arena balap
Bersama adukan wedang jahe, kusabar menunggu server not found mengece di depanku
Harumnya nasi goreng, mengkembang-kempiskan hidungku
Bisingnya klakson, tak memekakan telingaku
Malam semakin dingin,
Jaket ini serasa kulit bagian epidermis
tipis yang hanya sebagai aksesoris
Akhir-akhir ini hidupku serasa hidup dikumpulan es batu
Makin malam, kuingat hari indah bersamanya
Tertawa, marah, sedih...
Tapi kenangan  itu, berakhir dengan padamnya lampu jalanan 
Kututup akhir cerita ini meskipun akhirnya menyedihkan 
Tapi aku senang karena aku bisa bersamannya.....